21 August 2009

SELAMAT MENYAMBUT RAMADHAN MUBARAK

Ramadhan tidak lama lagi akan muncul di dalam kehidupan kita, samada kita mengalukan atau tidak ia tetap akan menyapa dengan berkat dan pahala berganda. ahlan wasahlan.........
Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadis bahwa dengan puasa kita belajar mengendalikan hawa nafsu serta mengendalikan setan yang menipu dan menjebak kita. Pada waktu kita puasa, kita membelenggu setan, membuka pintu surga dan menutup pintu neraka.
Kita belajar menahan setan supaya tak masuk ke dalam tubuh kita. Salah satu pintu masuk setan ke dalam tubuh kita adalah melalui makan dan minum. Kita tutup pintu-pintu itu pada waktu siang hari. Kita melemahkan setan; membuatnya tak berdaya. Puasa adalah latihan mengendalikan hawa nafsu.
Di dalam tarekat, puasa adalah upaya mengendalikan diri kita secara lahiriah dan secara batiniah. Secara lahiriah, kita mengendalikan diri dengan mempuasakan seluruh panca indera kita. Dalam ilmu kebatinan, ketika kita melakukan semedi, kita harus menutup tujuh pintu masuk setan. Tujuh pintu itu adalah tujuh lubang dalam tubuh kita. Di antaranya mata, telinga, mulut, dan hidung. Dengan cara itu, kita dapat masuk ke dalam alam kesucian.
Secara lahiriah, puasa yang pertama di dalam tarekat adalah puasa menutup mulut kita atau puasa bicara. Puasa bicara bukan berarti meninggalkan pembicaraan yang kotor atau menggunjing orang lain. Dalam hadis Shahih Bukhari, Rasulullah saw bersabda, "Tidak dihitung mukmin, orang yang suka melaknat orang lain, suka menyakiti hati orang lain, atau berkata kotor." Ketika kita tak berpuasa pun, hal itu tidak boleh dilakukan, apalagi ketika kita sedang berpuasa. Yang dimaksud dengan puasa bicara adalah setelah meninggalkan pembicaraan tersebut di atas, kita menambah atau memperlebar puasa bicara kita dengan tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu. Kita tidak berbicara yang tidak berguna. Ciri mukmin yang sejati adalah menghindarkan pembicaraan yang tidak ada manfaatnya.
Yang dimaksud dengan manfaat di dalam hal ini adalah mendekatkan diri kepada Allah swt. Perkataan yang tidak membawa kita dekat kepada Allah swt adalah perkataan yang tidak bermanfaat. Hentikanlah perkataan seperti itu di dalam bulan puasa. Sebaiknya kita gantikan obrolan kita dengan memperbanyak dzikrullah, zikir kepada Allah swt.
Mengobrol tanpa menggunjingkan atau menyakiti orang lain memang diperbolehkan dalam agama. Tidak ada salahnya dalam hal itu. Tapi alangkah lebih baiknya bila waktu mengobrol itu kita ganti dengan berzikir kepada Allah.
Kita mengurangi suara mulut kita. Jika mulut kita terlalu banyak bicara, kita takkan sanggup lagi mendengarkan suara hati nurani kita. Siti Maryam as dalam Al-Quran dikisahkan pernah berpuasa tidak bicara. Ketika Maryam hilang dari kampung halamannya dan kembali setelah sekian lama dengan seorang bayi, orang-orang bertanya, "Hai saudara perempuan Harun, kau pulang dengan sesuatu yang aneh. Padahal kami mengenal engkau bukan sebagai perempuan nakal, melainkan perempuan saleh. Mengapa tiba-tiba kau pulang membawa anak?"(QS. Maryam: 28) Siti Maryam as diperintahkan Allah untuk puasa bicara. Ia disuruh untuk tidak menanggapi tuduhan yang macam-macam itu. Maryam hanya menjawab, "Aku sudah bernadzar kepada Allah yang Mahakasih bahwa hari ini aku tidak akan berbicara kepada seorang manusia pun." Maryam berjanji kepada Allah untuk berpuasa bicara. Karena Maryam puasa bicara, maka ia mampu mendengar suara bayi dalam kandungannya. Waktu itu juga, ketika Maryam membawa anak kecil, bayi itulah yang menjawab hujatan orang-orang. Bayi itu menjawab, "Salam bagiku ketika aku dilahirkan ketika aku mati dan pada waktu aku dibangkitkan nanti."(QS. Maryam: 33)
Menurut Sayyid Haidar Amuli, bila kita terlalu banyak bicara, kita takkan mampu untuk mendengarkan isyarat-isyarat gaib yang datang kepada kita. Kita juga menjadi tak sanggup mendengar kata-kata hati nurani kita. Suara mulut kita terlalu riuh sehingga isyarat-isyarat dari alam malakut (alam ruh) tak terdengar oleh batin kita. Kita terlalu banyak mendengarkan suara kita sendiri.
Puasa bicara diajarkan di dalam Al-Quran khusus kepada orang-orang saleh yang tidak hanya menjalankan syariat saja tetapi juga ingin memperindah syariatnya dengan usaha lebih lanjut. Puasa tarekat tidak berarti meninggalkan puasa syariat. Puasa tarekat adalah memperindah puasa syariat; menghiasnya agar lebih bagus.
Ketika kita berpuasa, setelah kita meninggalkan kata-kata kotor dan menyinggung perasaan orang, kita juga meninggalkan kata-kata yang biasa-biasa. Hanya supaya pembicaraan kita tidak mengambil alih zikir yang seharusnya kita lakukan di bulan Puasa. Nabi Zakaria as, ketika diberitahu bahwa ia akan mempunyai anak yang bernama Yahya, merasa amat bahagia karena dalam usianya yang amat tua, ia belum juga dikaruniai seorang putra. Zakaria as sering berdoa, "Tuhanku, sudah rapuh tulang-tulangku, sudah penuh kepalaku dengan uban, tapi aku tak putus asa berdoa kepada-Mu." (QS. Maryam: 4) Satu saat, Tuhan menjawab, "Aku akan memberi kepadamu seorang anak." (QS. Maryam: 7) Zakaria as hampir tidak percaya, "Bagaimana mungkin aku punya anak, ya Allah. Padahal istriku mandul dan aku pun sudah tua renta." (QS. Maryam: 8) Lalu Tuhan menjawab, "Hal itu mudah bagi Allah. Bukankah kamu pun asalnya tiada lalu Aku ciptakan kamu." (QS. Maryam: 9) Zakaria masih penasaran dan ia minta kepada Allah, "Apa tandanya, ya Allah?" Tuhan menjawab, "Tandanya ialah kau harus puasa bicara. Kau tidak boleh berkata kepada seorang manusia pun selama tiga hari berturut-turut." (QS. Maryam: 10)
Zakaria as diperintahkan Tuhan untuk mensyukuri nikmat yang diterimanya dengan berpuasa bicara. Itulah juga nasihat kepada seorang suami yang istrinya sedang mengandung; belajarlah puasa bicara. Usahakan sesedikit mungkin berbicara. Insya Allah, jika selama istri kita mengandung, kita berpuasa bicara, maka Allah akan memberikan kepada kita seorang anak seperti Yahya yang cerdas, arif, berhati lembut dan suci, bertakwa kepada Allah swt, dan sangat berkhidmat kepada orang tuanya, tak pernah memaksakan kehendaknya. Itulah ganjaran kepada orang yang puasa bicara.
Puasa bicara adalah puasa tarekat. Hanya dengan puasa bicara, batin kita menjadi lebih tajam untuk mendengarkan isyarat-isyarat gaib, mendengarkan hati nurani. Ketika kita terlalu banyak bicara, kita menjadi tuli. Dalam peristiwa mikraj diceritakan ketika Nabi Muhammad saw isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, beliau melihat di pertengahan jalan ada seorang yang mengguntingi lidahnya berulang kali. Malaikat Jibril menjelaskan, "Itulah tukang-tukang ceramah yang suka memberikan nasihat kepada orang banyak tetapi ia tidak mempraktikkan apa yang ia khotbahkan."

17 August 2009

senario ujian murid kita








PENAWAR SELSEMA BABI

Oleh AMK Malaysia
TO ALL FREINDS, JUST A SMALL BUT MEANINGFUL INFO FM ME TO YOU AND YR FRIENDS...MY PERSONAL EXPERIENCE OF H1N1 SINCE IT PRACTICALLY HIT US LIKE A TIME BOMB..... My staff was crying herself sick on Tuesday morning...was told that her son was confirmed of H1N1 in his Uni at Kangar, Perlis...worse was that when he was bedridden 2 days the warden didnt even bother to sent to hospital till his dad came fm KL and with his friends assistance brought him to GH Kangar...No one bothered in the hospital and he was put in the normal ward for another 2 days!!! (imagine the amount of people he has infected!!) .....after 2 days and his eyes were turning yellow and saliva greenish...he was put in quarantined room... His mom practically fainted just telling me the story.. cant do much cos she does not have enough money to go to the north with the father... First thing we did was made her call the hospital and insist that they sent him to Sg.Buloh Hospital or any other hospital in KL since they seemed to be more alert and more equipt...they refused of course...so I sent her off to Kangar the same day to solve the problem. Whilst this was happening, I had a call from one Ustaz who was in town to "help cure" another H1N1 child in Shah Alam....and was told this simple prescription by him.....EAT MINIMUM 6 GREEN APPLES A DAY AND FRESH ORANGE JUICE for those with sore throat please blend the apples and keep on taking till your fever disappear and yr symtoms are gone....I cannot explain it but the child in Shah Alam was ok too after taking this tip.... my staff's son was given the apple juice for the whole day on Monday/Tuesday and he was out of the fever yesterday Wednesday... .she called me and was crying on the phone to say that her son was out of ICU and was able to eat normally...all these happened within just 4 days today (thursday 6 august)... This is just to share with my fellow sisters and brothers and hope this small info could assist others as well, No harm in trying and anything can happen!!!!

06 August 2009

Lawatan T6

Lawatan ke Lapangan Terbang Antara Bangsa Kuching

Jang di lokasi kilang pasu
PK KK dengan pasu pilihannya
Suasana makan malam kat Masjid Bahagian Kuching
Sebahagian peserta lawatan
Guru pengiring juga kelaparan
Lawatan ke..........................
Murid-murid dan sebahagian guru pengiring
Antara guru pengiring yang terlibat
Bergaya sungguh
Gambar kat medan belakang muzium Sarawak
LOkasi air pancut belakang Muzium Sarawak
Nakalnya .............
Lebuh India bersama penjual "APAM BALIK"
Duduk rehat di tebingan Kuching
Di puncak menara Dewan Suarah Kuching
Pemandangan dari atas menara Dewan Suarah Kch.
Cantiknya view Kuching
Makan malam kat Hotel 4bintang
Makan sama-sama , jgn rebut-rebut
Melawat di Kampung Budaya Sarawak
Melihat pertunjukan pentas kat KBudaya
Antara persembahan yang diadakan.

(Kpg Budaya)
Jang...cuba alat pengisar padi.
(Kpg Budaya)
Mr. Rejmi bersama pereka tabung buluh

(Kpg Budaya)
Jang, Timah bersama Pak Cik Imoi

(Kpg Budaya)
Ambil view Rumah Tradisional (K.B)
Nak belajar cara buat kuih "Jala" (K.B)

Cikgu Zima tunjuk gaya menyumpit (K.B)
Jang bermain "Tibau" (suku kaum Melanau)_K.B

En. Rejmi tengok cara buat "Tebaloi n Sago"_K.B

Gambar berlatarbelakangkan Rumah Melanau (K.B)

Berkenangan pula di Rumah Kaum Cina. (K.B)

(PERJALANAN BALIK KE SARIKEI)
Jang letih

Tengok kat belakang tu, semuanya letih

Pemandu bas yang tidak letih

Letih terlena

Terlalulah letih

Tidur letih kontrol hensom

Letih yang terlampau

Mimpi letih dicekik hantu